Mortal Kombat (2021) Review (Mild Spoiler)

Nico
5 min readApr 16, 2021

Akhirnya saya mengakhiri puasa menonton di bioskop selama setahun lebih melalui Film Mortal Kombat yang baru saja rilis di jaringan Bioskop lokal sejak 14 April 2021.

Apakah saya puas dengan filmnya? Nggak.
Apakah saya menyesal nonton film ini di Bioskop? Juga nggak.

Saya sudah belajar untuk tidak berharap banyak ketika Hollywood mencoba mengadaptasi game ke dalam bentuk film. Terlebih ketika film ini bukan dipegang oleh sutradara, penulis, dan para aktor yang memang sudah punya jam terbang tinggi soal lintas format.

Jadi ketika film berdurasi 110 menit (Dan dipotong oleh Lembaga Sensor Indonesia menjadi 95 menit) ini kesulitan menerjemahkan kompleksitas cerita dan karakter yang dimiliki oleh keseluruhan franchise Mortal Kombat yang sudah ada selama hampir 30 tahun melalui 11 seri utama game-nya, saya sangat maklum.
Saya bahkan angkat topi atas keputusan produser dan sutradara film ini untuk fokus pada kesetiaan mereka mengambil elemen-elemen terpenting dari game untuk dibawa ke filmnya.

Sebagai gamer, khususnya jika pernah memainkan game-gamenya, film Mortal Kombat terbaru ini cukup layak ditonton, for the sake of nostalgia.
Tapi bagi calon penonton yang belum pernah kenal dengan game-nya, saya tidak merekomendasikan film ini sebagai pembuka perkenalan Anda dengan realm Mortal Kombat. Mulailah dengan menonton webseries “Mortal Kombat Legacy” di youtube atau mungkin justru dengan memainkan game-nya terlebih dahulu sebelum menonton.

Karena kekuatan utama film Mortal Kombat 2021 ini adalah pada nostalgia scene pertarungan dan bagaimana ia memperkenalkan para karakter, maka saya akan mencoba mencacah film ini dari sisi para karakternya. Please note, mulai dari titik ini, akan ada mild spoiler. Jadi silakan stop membaca sebelum kalian menonton filmnya ya.

Skema Karakter Versi Penulis

Saya mencoba membagi susunan karakter pada film Mortal Kombat 2021 ke dalam 5 tier.

Pada tier tertinggi soal performance, sudah bisa diduga jatuh pada Sub-Zero yang diperankan oleh Joe Taslim. Dalam wujud Bi-Han (versi manusia dari Sub-Zero), sepertinya Joe kembali membawa karakterisasi yang pernah ia mainkan saat menjadi Jah di film Fast & Furious 6: Cepat, beringas, dan over-powered.
Terlepas dari apakah Joe akan selalu terjebak pada peran yang sama di film-film berikutnya, dan apakah Mortal Kombat akan terus berlanjut dengannya, titik ini mungkin akan menjadi stepping stone yang berharga untuk menerbangkan karir Joe Taslim ke film-film Hollywood lainnya. Give him a main role, guys!

Pada Tier kedua, favorit saya jatuh pada dua karakter yaitu Kano (Josh Lawson) dan Kung Lao (Max Huang). Bahkan dibandingkan semua karakter yang lain, Kano mungkin adalah satu-satunya yang memiliki character arc paling lengkap dan screen-time paling banyak. Kita tau dia dulunya seperti apa, musuhnya siapa, apa moral code-nya, dan berakhir seperti apa. Karakter-karakter lain mungkin juga punya goal, tapi reason(s) untuk mencapai goal itu rata-rata tidak cukup kuat.
Kung Lao, sebaliknya, adalah karakter yang screen-time nya sebenarnya cukup sedikit, tapi bisa dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu penyebabnya mungkin karena Max Huang adalah seorang stuntman veteran sehingga gerakan-gerakannya benar-benar menunjukkan orang yang bisa bertarung.

Yang membuat saya menyatakan bahwa kedua karakter di atas cocok sekali untuk tahun 90an tentu adalah dialog-dialog yang mereka bawakan. Yang satu mewakili karakter anti-hero di film-film jadul hollywood, dan yang satunya mewakili karakter dari film kungfu Mandarin.

Liu Kang (Ludi Lin), Scorpion (Hiroyuki Sanada), dan Kabal (Daniel Nelson) yang berada pada Tier Ketiga adalah karakter-karakter yang menurut saya sebenarnya berpotensi untuk bisa digali lebih jauh. Liu Kang, misalnya, yang jika di film Mortal Kombat tahun 1995 diplot sebagai tokoh utama film, di sini hanya diplot menjadi… well… tukang antar jemput dan asisten Raiden sang Dewa petir. Dan Scorpion yang sebenarnya juga berpotensi jadi tokoh utama karena archenemy di film ini adalah Sub Zero, tidak digambarkan sebagai karakter yang ‘lengkap’. Begitu juga dengan Kabal, yang sebenarnya berpotensi dilengkapi dan diperkuat oleh keberadaan Kano.

Karakter-karakter yang berada pada tier keempat (Sonya, Jax, Raiden, dan Shang Tsung), adalah karakter-karakter yang menurut saya seharusnya punya peranan krusial dalam perkembangan plot cerita, tapi slot untuk menjelaskan pentingnya mereka dalam film ini justru malah diisi oleh tokoh-tokoh lain yang saya juga tidak paham gunanya apa.
Khusus untuk Raiden dan Shang Tsung, mungkin akan lebih baik jika mereka sepenuhnya diganti oleh aktor lain. Karena selain porsinya di film ini memang kurang, acting dan looks yang mereka bawakan kurang cocok untuk mewakili kedua karakter yang kelasnya sudah ‘sesepuh’ seperti keduanya.

Dan Jax sepertinya adalah karakter yang hanya cocok dimainkan oleh Terry Crews. Period.

Bagi kalian yang sudah menonton, pastinya sudah tau apa yang terjadi dengan karakter-karakter yang berada pada Tier kelima. Sekali lagi, ini pendapat personal, tapi menurut saya jika karakter Reptile, Reiko, Nitara, dan Mileena di-takeout, hampir tidak ada impact-nya pada keseluruhan cerita. Dengan screentime yang dipegang keempat karakter tersebut (sekitar 15 menit), menurut saya akan lebih baik digunakan untuk memperkuat porsi karakter-karakter yang lain. Goro mungkin sedikit berbeda karena kemunculannya di film ini dibutuhkan untuk perkembangan seorang karakter. Tapi jika pun ia disimpan untuk sekuel, harusnya sih akan lebih oke.

Demikian analisa saya atas tier-tier semua karakter yang dimunculkan pada film Mortal Kombat versi 2021 ini.

… wait, did I miss someone?

Sepertinya nggak sih. Karena menurut saya film ini berisi kumpulan para petarung profesional tanpa tokoh utama sama sekali. Saya masih berharap di film berikutnya (jika memang akan ada), tokoh yang didaulat menjadi pemeran utama benar-benar memiliki kualitas akting dan penokohan yang kuat sehingga sekalipun kadar cerita yang disajikan ringan, penonton tetap dapat merasa terwakilkan dengan pemikiran sang tokoh utama.

Siapa karakter favoritmu di film ini dan apa yang menurutmu bisa diperbaiki oleh karakter itu di film berikutnya? Let me know on the comments below.

Terima kasih sudah membaca. Cheers!

-N-

--

--

Nico

The Weapon of Mass Distraction | Virtual Reality | Digital Contents